Catat, Ini Alur Pergerakan Jemaah Haji Indonesia saat Puncak Haji Armina

    Catat, Ini Alur Pergerakan Jemaah Haji Indonesia saat Puncak Haji Armina
    Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid

    MAKKAH - Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan 1 Zulhijah 1444 H bertepatan 19 Juni 2023. Artinya, wukuf di Arafah akan berlangsung pada 27 Juni 2023.

    Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M mulai mempersiapkan beragam layanan selama puncak haji, Arafah – Muzdalifah – Mina (Armina), salah satunya terkait jadwal pergerakan jemaah haji Indonesia.

    “Jelang puncak haji, jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan secara bertahap ke Arafah pada 8 Zulhijah 1444 H. Jemaah akan mengenakan kain ihram dan mengambil miqat di hotel masing-masing, ” terang Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid di Makkah, Senin (19/6/2023).

    Subhan merinci, pergerakan akan dimulai dari jam 07.00 waktu Arab Saudi hingga selesai. PPIH Arab Saudi sedang finalisasi jadwal pemberangkatan ke Arafah dengan berbasis kloter.

    “Jadwal keberangkatan ke Arafah disusun berbasis kloter. Ini segera kita sosialisasikan agar setiap kloter memahami jadwal pergerakannya, sehingga proses persiapan masing-masing kloter bisa disesuaikan sesuai jam keberangkatan, ” sebut Subhan.

    Subhan berharap, jemaah di setiap kloter dapat secara disiplin mematuhi jadwal keberangkatannya. Persiapan di hotel bisa dilakukan satu jam sebelum keberangkatan. Kloter yang jadwal keberangkatannya jam 11.00 siang misalnya, tidak perlu bersiap sejak jam 07.00 pagi. Apalagi sampai ikut memadati area lobi hotel dan sudah mengenakan kain ihram.

    “Agar tidak menumpuk di lobi hotel, jemaah agar mematuhi jadwal keberangkatannya. Mandi dan persiapan mengenakan kain ihram bisa dilakukan pada rentang satu atau satu setengah jam sebelum keberangkatan. Sebelum itu, jemaah bisa memanfaatkan waktunya untuk istirahat, ” papara Subhan.

    “Jemaah juga agar tidak turun dan menunggu di lobi hotel, kecuali menjelang jam keberangkatannya. Sehingga pergerakan lebih tertib dan tidak ada penumpukkan di lobi hotel, ” lanjutnya.

    Ditambahkan Subhan, pihak Naqabah (organda Saudi) menyiapkan 21 armada bus untuk setiap maktab dalam proses pergerakan jemaah dari hotel di Makkah ke Arafah. Moda transportasi ini diperkirakan akan berputar sebanyak tiga kali untuk membawa jemaah haji Indonesia di setiap maktab. Ada 70 maktab yang menaungi jemaah haji Indonesia. Setiap maktab jumlahnya sekitar 2.900 jemaah.

    “Proses pergerakan jemaah haji dari hotel di Makkah ke Arafah diharapkan selesai sebelum 24.00 WAS agar jemaah bisa segera beristirahat untuk mengikuti prosesi wukuf pada 9 Zulhijah 1444 H, ” sebut Subhan.

    Jemaah haji Indonesia, lanjut Subhan, selanjutnya akan diberangkatkan dari Arafah ke Muzdalifah pada 9 Zulhijah. Pergerakan rencananya dimulai pada pukul 19.00 WAS dan diharapkan selesai pukul 01.00 WAS pada 10 Zulhijah 1444 H dini hari. “Ada 7 sampai 9 bus yang disiapkan per maktab dalam proses pergerakan ini. Armada dikurangi karena jarak Arafah ke Muzdalifah lebih dekat dan untuk menghindari kemacetan, ” jelas Subhan.

    “Setiap bus akan berputar (shuttle atau taraddudi) sebanyak tujuh kali untuk menjemput jemaah di Arafah dan mengantarkannya ke Muzdalifah, ” sambungnya.

    Masih di 9 Zulhijah 1444 H, sekitar pukul 23.00 WAS, jemaah haji Indonesia secara bertahap akan diberangkatkan menuju Mina. Pada rute ini, setiap maktab menyiapkan 5 armada bus yang akan berputar masing-masing sebanyak delapan kali.

    “PPIH akan berusaha maksimal agar seluruh jemaah sudah meninggalkan Muzdalifah sebelum cuaca panas, ” jelas Subhan.

    “Di Mina, jemaah akan tinggal selama beberapa hari untuk kemudian diberangkatkan kembali ke hotel mereka di Makkah, ” tandasnya.

    Berikut rencana alur pergerakan jemaah haji Indonesia pada fase Armina:

    1. Pemberangkatan Jemaah dari Hotel di Makkah ke Arafah

    a. Tanggal: 8 Zulhijah 1444 H
    b. Waktu : 07.00 – 24.00 WAS
    c. Armada: 21 bus per maktab (setiap bus melakukan tiga kali putaran penjemputan)
    d. Kapasitas bus : 47 tempat duduk (seat)

    2. Pemberangkatan Jemaah dari Arafah ke Muzdalifah

    a. Tanggal: 9 Zulhijah 1444 H
    b. Waktu : 19.00 – 01.00 WAS
    c. Armada: 7 - 9 bus per maktab (setiap bus melakukan tujuh kali penjemputan)
    d. Kapasitas bus : 47 tempat duduk (seat)

    3. Pemberangkatan Jemaah dari Muzdalifah ke Mina

    a. Tanggal: 9 – 10 Zulhijah 1444 H
    b. Waktu : 23.40 – 09.00 WAS
    c. Armada: 5 bus per maktab (setiap bus melakukan delapan kali penjemputan)
    d. Kapasitas bus : 50 - 60 jemaah

    4. Pemberangkatan Jemaah dari Mina ke Hotel Jemaah di Makkah

    A. Nafar Awal
    a. Tanggal: 12 Zulhijah 1444 H
    b. Waktu : 07.00 (setelah subuh) – 18.00 WAS
    c. Armada: 21 bus per maktab (setiap bus melakukan tiga kali putaran penjemputan)
    d. Kapasitas bus: 47 tempat duduk (seat)

    B. Nafar Tsani
    a. Tanggal: 13 Zulhijah 1444 H
    b. Waktu : 07.00 (setelah subuh) – 19.00 WAS
    c. Armada: 21 bus per maktab (setiap bus melakukan tiga kali putaran penjemputan)
    d. Kapasitas bus: 47 tempat duduk (seat)

    Editor: Moh Khoeron
    Fotografer: Romadaniel

    makkah
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Gelar Baksos dalam Rangka Hari Bhayangkara...

    Artikel Berikutnya

    Hendri Kampai: Macan Versus Banteng di Antara...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Langkah Preventif Lapas Permisan Terhadap Gangguan Keamanan dan Ketertiban
    Jelang Pilgub dan Pilkada, Kapolsek Purwasari Ajak Para Tokoh Ikut Jaga Kamtibmas 
    Program Paslon Nomor Dua Asep Japar Andreas Pro Masyarakat dari Mulai Bedah Rumah dan Pengobatan Gratis
    Syukuran, Pedagang Soto Branggahan Gelar Nyoto Bareng Mas Dhito
    Kontrol Area Lingkungan Lapas Permisan, Terapkan Prinsip Awas Jangan - Jangan

    Ikuti Kami