Pantau Pembelajaran Luring, Kepala Disdikpora Buleleng Sambangi Desa Pedawa

    Pantau Pembelajaran Luring, Kepala Disdikpora Buleleng Sambangi Desa Pedawa
    Kepala Disdikpora Buleleng Sambangi Desa Pedawa

    BULELENG - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Bali melakukan pemantauan kegiatan pembelajaran luar jaringan (Luring) di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar.

    “Pemantauan dilakukan di daerah yang susah menggelar pembelajaran secara dalam jaringan (Daring). Desa Pedawa merupakan salah satu tempatnya, ” ujar Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika saat ditemui di sela-sela pemantauan, Kamis (12/11/2020).

    Made Astika menjelaskan, pemantauan aktivitas pembelajaran secara Luring ini memang menjadi rencana dari Disdikpora Buleleng. Desa Pedawa dipilih karena merupakan salah satu tempat yang susah untuk melaksanakan pembelajaran secara Daring. Dalam pemantauan dilihat bagaimana aktivitas guru dan murid dalam pembelajaran Luring.

    “Ini bisa dilakukan sepanjang tatap muka yang terjadi tidak melibatkan atau mengumpulkan banyak orang, ” jelasnya.

    Desa Pedawa menjadi tempat pertama yang dikunjungi. Selanjutnya, akan dicari tempat yang memang daerahnya sulit melaksanakan pembelajaran secara Daring. Desa yang dimaksud seperti Desa Sepang Kecamatan Busungbiu, Desa Mengening Kecamatan Kubutambahan serta titik-titik lainnya. Pemantauan akan terus dilakukan.

    “Karena zona risiko covid-19 Buleleng sangat fluktuatif. Sehingga pembelajaran secara Daring dan Luring bisa terus dilakukan sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing, ” ucap Made Astika.

    Lebih lanjut, Made Astika mengatakan potensi tatap muka masih ada. Namun, persiapan harus dilakukan. Sekolah harus menyiapkan sesuatunya untu menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pembelajaran luring ini pun terjadi karena ada orangtua yang belum mengizinkan anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka.

    “Karena masih khawatir. Tentu keselamatan dan kesehatan anak-anak mereka lebih penting daripada proses pembelajaran tatap muka di sekolah, ” katanya.

    Sementara itu, salah satu guru kelas empat SD Negeri 3 Pedawa, Ni Komang Susilawati mengungkapkan jumlah siswa yang diajar adalah 22 orang. Pembelajaran Luring dilakukan di rumah siswa yang saling berdekatan. Siswa dibagi menjadi enam kelompok. Anggota kelompok ada yang empat dan tiga orang. Dalam satu minggu, kelompok-kelompok kecil ini diajar tiga kali. Satu hari diambil dua kelompok.

    “Selasa diambil dua kelompok, Kamis dua kelompok dan Jumat juga dua kelompok. Setiap kelompok bertemu dengan saya seminggu sekali, ” ungkapnya.

    Untuk tempat, dirinya menambahkan hanya menggunakan rumah siswa. Ini dikarenakan tatap muka belum diperbolehkan di sekolah. Ia mencari rumah siswa yang saling berdekatan sehingga memudahkan untuk kehadiran siswa. Proses pembelajaran yang diberikan hanya metode luring saja. Mengingat, tidak semua siswa memiliki handphone.

    “Sulit saya memberikan metode Daring. Oleh karena itu, seluruhnya saya berikan dengan metode Luring, ” pungkas Susilawati. (***)

    BULELENG
    Update

    Update

    Artikel Sebelumnya

    Sekda Apriyadi Hadiri Acara Wisuda Perguruan...

    Artikel Berikutnya

    Transaksi Exspor - Impor PT.Sinar Laut ...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Cegah Paham Radikalisme, Polri Tekankan Pentingnya Upaya Kontra Radikal 
    Polsek Pondok Gede Hadir di Peringatan Maulid Nabi, Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada 2024 di Pondok Gede
    Bapas Pangkalpinang Goes to Village Kunjungi Desa Kebintik
    Danrem 082/CPYJ Gelar Acara Tradisi Lepas Sambut Rangkaian Sertijab
    Polsek Rengasdengklok Giat Patroli Malam, Dan Monitoring Gudang Logistik Pilkada 2024

    Ikuti Kami