Agam, - Setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19, sebanyak 504 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 63 Surabayo kembali melangsungkan sekolah tatap muka.
Sekolah tatap muka di SDN 63 Surabayo diselenggarakan dengan pembagian shift dan penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.
Kepala SDN 63 Surabayo, Zilfa mengatakan, sekolahnya mengawali Proses Belajar Mengajar (PBM) di semester genap dengan metode tatap muka. PBM dilangsungkan dengan pengawasan penerapan protokol kesehatan Covid-19 oleh sejumlah guru piket.
“Awal semester genap ini, proses pembelajaran di SDN 63 Surabayo sudah kembali dengan cara tatap muka dengan pengawasan standar protokol kesehatan yang ketat, ” ujarnya, Senin (4/1).
Sekolah tatap muka di SDN 63 Surabayo diselenggarakan dengan cara pembagian shift, maksimal siswa dalam satu rombongan belajar sebanyak 14 orang.
“Sebanyak 504 siswa dibagi dalam 2 shift pagi dan siang. Hari Senin kelas 1 sampai kelas 3, Selasa kelas 4 sampai kelas 6, demikian selanjutnya, ” sebut Zilfa.
Waktu pembelajaran per shift juga dipersingkat dengan jam istirahat selama 15 menit. Selama istirahat siswa tidak dibenarkan keluar ruangan.
“Sehingga, siswa diperbolehkan membawa bekal atau makanan ringan ke ruangan belajar, ” ucapnya lagi.
Antisipasi Covid-19, SDN 63 Surabayo telah menyediakan sarana dan prasana protokol kesehatan meliputi sarana mencuci tangan permanen, masker cadangan bagi siswa yang tidak membawa masker dan menjaga jarak.
“Kami juga menyarankan siswa membawa handsanitizer, boleh juga bawa faceshield. Dicek suhu tubuh oleh guru piket, sebulum masuk lokal cuci tangan, guru memandu siswa sejak datang ke sekolah hingga pulang ke rumah, ” terangnya lagi.
Sementara itu, orang tua siswa, Elda (58) menyambut baik kebijakan sekolah memberlakukan pembelajaran tatap muka. Dirinya berharap sekolah tatap muka dapat berlanjut dengan aman dan tanpa kendala.
“Kami bersyukur bisa sekolah tatap muka kembali. Kita berharap, hal ini bisa terus berlanjut, jangan sampai putus lagi, daring itu susah, kadang kita bingung mau mengajar apa di rumah, ” ujarnya.