Sebelum Jadi Caleg, Kau Dengar Dulu Politik di Lapo Tuak Ini Lae

    Sebelum Jadi Caleg, Kau Dengar Dulu Politik di Lapo Tuak Ini Lae
    Lapo Tuak di Medan, Rame Kali Bicara Politiknya

    MEDAN - Laek Jonggi, ca sini dulu kau ada mau ku tanya. Ini kan sudah dekat Pemilu sementara kau kan orang yg paling hebatnya kau di kampung kita ini. Ca kau jelaskan dulu sama kami apalah yang orang itu maksud dengan caleg? 

    Oh itu lae, gampangnya itu ku jelaskan. Caleg itu Calon Legislatif, Pembuat Undang-undang.
    Bah, ido, benernya begitu! Jadi awaklah Caleg artinya... Mantaplah itu lae!!

    Tapi ada pula kata lae purba soal Caleg Ecek-ecek, yang celeng, tambah lagi kaleng-kaleng?
    Cem mana nya itu tak elok kali bah kedengarannya, jadi ragu awak mau jadi caleg

    Oooh kalau itu biar aku lah yang jawab lae, lae gak perlu kali nya tanya ada tidak adanya itu, ku jamin lae dang kacewa dapat info penting ini dari aku, buanyaknya itu lae 

    Lae Jonggi biar ku kasih tau kau bahwa sesungguhnya bagi kita orang Batak ini Caleg ecek-ecek ini tidak lebih tidak kurang selain Calon Legislatif "Basah-basah becek." Alias serba tanggung

    Ku perjelas lagi cakap ku ini ya, biar klen faham Aha na maksud ku denganserba tanggung tadi, itu artinya orang itu kelihatan tak miskin, kaya pun tidak. Parahnya lagi Kelihatan tak bodoh tapi dari cakapnya lebih pandai nya si bodat di belakang rmh bapak tua ku.

    Tunggu dulu pak Sitorus, tahan dulu cakapmu bah. Jangan kau gas pol terus. Awak pun mau bertanya nya sikit dari tadi. Macam mana cerita soal  apa Caleg Celeng sama kaleng-kaleng. 
    Kalau itu bah, asal klen tau itu pula yang  lebih banyak lagi berserakan. Itu Calon legislatif yang gak punya tujuan sama sekali itu Lae, sama dang jauh bedanya itu sama celeng, jalan tak bisa belok, apa lagi lari, tambah lagi  modalpun sama sekali tak punya. Bahasa kerennya Lae, hanya sebagai bilangan pencukup hitungan caleg partai. Tak bermodal, tak punya ambisi pun. Parah, mau jadi calon legislatip perasaan kali gaya macam dapat tiket lotre kuaci, berharap menang padahal suara pun belum tentu didapat.

    Bah, koq emosi kali kau jadinya, tapi makasih lah Lae-laeku paling tidak sudah lebih tau banyak nya aku sekarang soal Caleg-caleg ini. Mantap kali bah penjelasan klen ini.

    Tunggu dulu pak butet, ada mau ku tanyakan juga, ku dengar kalau ada juga Caleg kaleng-kaleng, makin banyak ku rasa jenis manusia caleg-caleg ini lae.

    Lae Sintong kau lah itu yang paling tau macam mana menjelaskannya, kau kan salah satu nya dari grup itu.

    Olo, jadi lae...yang di maksud Calon Legislatif...., camana mau kubilang, klen bayangkan aja lah kayak kau beli biskuit Khongguan, tapi isi Rengginang. Lagaknya macam Caleg betulan, belum juga tentu didaftarin partai, tapi dah cerita kemana mana. macam dah dapat nomor urut jadi saja dia.

    Baaah makin dilanjut cakap klen ini makin mantab bah penjelasannya bikin awak lobih lagi penasaran. Kalo begitu lae Juntak biarkan ku tanyakan satu hal lagi bah, biar aku makin sor memutuskan jadi ikut caleg atau tidak kan gitu.

    Dang boi, nanti kau buat pula makin panjang kali lebar tambah lagi luas dalamnya penjelasanku. Kau pikir apa gak marahnya nanti Caleg - caleg se Indonesia sama aku kalau pada tau apa yang kita bahas semua di sini, Itupun gara-gara kau nya yang mulai bertanya-tanya yang caleg inilah itulah. Sudah-sudah, susah kau buat aku nanti :)

    Medan 14 Juli 2023

    Awalan H Akhiran I

    Lae Togi Dohot Boruna di Lapo Tuak

    medan sumut lapo tuak caleg
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Dr. Ing. Ilham Habibie: International University...

    Artikel Berikutnya

    Hendri Kampai: Macan Versus Banteng di Antara...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Langkah Preventif Lapas Permisan Terhadap Gangguan Keamanan dan Ketertiban
    Jelang Pilgub dan Pilkada, Kapolsek Purwasari Ajak Para Tokoh Ikut Jaga Kamtibmas 
    Program Paslon Nomor Dua Asep Japar Andreas Pro Masyarakat dari Mulai Bedah Rumah dan Pengobatan Gratis
    Syukuran, Pedagang Soto Branggahan Gelar Nyoto Bareng Mas Dhito
    Kontrol Area Lingkungan Lapas Permisan, Terapkan Prinsip Awas Jangan - Jangan

    Ikuti Kami